Merti dusun oleh warga Padukuhan Dangsambuh Kalurahan Kebonharjo dilakukan sebagai wujud syukur dan permohonan kepada yang kuasa. Acara digelar pada Sabtu Wage, 14 Maret 2020 di rumah Dukuh Dangsambuh Tumidjan.
Siang hari mulai jam 10.00 WIB, seluruh warga Dangsambuh melakukan kirab tumpeng dengan berjalan kaki dan mengenakan pakaian jawa gagrak Ngayogyakarta. Berbagai peralatan pertanian seperti cangkul dan sabit dibawa peserta kirab untuk menggambarkan bahwa warga Dangsambuh sebagian besar bermatapencaharian petani. Titik awal kirab dimulai dari pertigaan depan rumah Untung, melewati jalan lingkar RT, dan berakhir di rumah Dukuh. Kirab dipimpin oleh Dukuh dengan pengawalan Babinsa Kebonharjo. Hadir pula dalam kegiatan, perwakilan Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulon Progo, Bapak Sumardi.
Dalam sambutannya Sumardi menyampaikan pesan kepada warga Dangsambuh untuk meningkatkan kegiatan kebudayaan sebagai wujud jati diri Kulon Progo guna menunjang adanya bandara internasional di Kulon Progo. "Saya mendapat informasi bahwa Dangsambuh memiliki kelompok "encling", mari digerakkan lagi kegiatannya," ungkapnya.
Kegiatan merti dusun Dangsambuh merupakan salah satu implementasi misi Kalurahan Kebonharjo guna mewujudkan warga yang berbudaya luhur berdasarkan gotong royong dan kekeluargaan. Hal ini disampaikan oleh Dwi Budiatun Carik Kebonharjo dalam sambutannya. "Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Dangsambuh yang telah mampu menyelenggarakan Merti dusun tahun ini. Meskipun memiliki jumlah penduduk yang sedikit tapi dengan semangat gotong royong dan kebersamaan, kegiatan merti dusun dapat terselenggara," tambah Dwi.
Selain kirab tumpeng dan kembul bujono, pada malam harinya diadakan pentas wayang kulit dengan dalang Anom Sucondro dari Jatimulyo Kulon Progo.