Setelah melakukan bedah rumah untuk Bapak Suparman di Pedukuhan Kaliduren pada awal Oktober 2019, kini Baznas Kabupaten Kulon Progo berencana akan mendukung Visi dan misi Kepala Desa Kebonharjo dalam upaya penyelesaian persoalan air bersih pada musim kemarau.

Dalam kajian awal pada yang diwakili oleh Bapak Bimo pada 28 Oktober 2019,  bahwa rencana desa dalam upaya mengatur sumber mata air perlu komitmen dari  pemerintah desa agar tidak menjadi proyek yang mangkrak.  Dalam diskusi Kepala Desa Kebonharjo Rohmad Ahmadi S.IP berkomitmen untuk melanjutkan setiap perencanaan dari kegiatan yang telah ada, dan yang akan datang dengan sistem tunggal. Pemdes Kebonharjo akan memadukan seluruh sistem dalam upaya pemenuhan air bersih, ditargetkan sebanyak 500 KK mampu mengakses kebijakan tersebut.

Beberapa sumber air telah dilalukan survey  oleh Kaur Perencanaan dan Keuangan, Kasi Pembangunan dan Pemberdayaan dan Staf desa dalam menentukan sumber mata air yang tepat. Hasilnya debit yang masih cukup saat ini berada di wilayah Pedukuhan Jarakan dan Kaliduren. Sumber mata air tersebut akan dialirkan ke arah Kaliduren yang nantinya akan terhubung ke sistem pengelolaan air bersih yang direncanakan oleh Pemerintah Desa.

Agar mampu mencukupi seluruh warga masyarakat, maka perlu diposisikan pada gravitasi tertinggi yaitu di lapangan Banjaran di Wilayah Dusun Kedunggupit. Dengan ketinggian 645 DPAL (Diatas Permukaan Air Laut) hampir semua wilayah Dusun Di Desa Kebonharjo bisa dialiri dan menyupalai kebutuhan air di kelompok pengelola air pedukuhan di wilayah Desa Kebonharjo. Kajian sementara 6 wilayah Peduhan mampu teraliri yaitu, Kedunggupit, Jeringan, Pringtali, Gebang, Pelem, Dangsambuh dan Kleben. Dari 6 wilayah tersebut setiap tahunnya mengalami kekeringan dan dilakukan droping air bersih.