Gula merah yang sering kita jumpai di pasar merupakan salah satu warisan dari budaya kuliner Indonesia, biasanya terbuat dari nira (badek/legen = bahasa Jawa) pohon kelapa atau pohon Aren.
Di Desa Kebonharjo terdapat sekitar 50 keluarga yang memproduksi gula merah khususnya dari nira pohon Aren, dimana cita rasa lebih nikmat dibandingkan dari nira tanaman lain.
Dalam proses pembuatannya merupakan kerjasama antara kaum laki laki dalam proses pengambilan nira dan kaum perempuan dalam proses pembuatannya. Dengan metode dikeringkan melalui pemanasan dalam tungku dalam bejana tanah atau besi selama kurang lebih 5 jam. Selanjutnya di cetak mengunakan batok atau kulit kelapa.
Di pegunungan menoreh tanaman aren sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya tanah longsor dan ketahanan sumber air. Ini bukti bahwa dalam gula aren tidak hanya sebuah kuliner tapi mempunyai peran dalam ketahanan ekologi.
Warisan Kuliner ini bisa anda dapatkan dalam acara #PasarTibanSambangSedulurDesaKutho setiap sabtu Kliwon di lapangan Sewandanan Puro Pakualaman. #desakebonharjo
Dikutip dari: https://www.atmago.com/posts/gula-aren-terlalu-manis-untuk-dilupakan_post_id_87838973-add2-4c17-82fd-31036a9056bd#