Ketahanan (resiliance) terhadap bencana merupakan salah satu kunci dalam mengurangi dampak resiko bencana di suatu tempat. Hal ini ditunjukan oleh warga masyarakat Desa Kebonharjo yang siaga mempersiapkan diri dalam menghadapi musim penghujan tahun 2020. Beberapa wilayah telah mengalami curah hujan yang ekstrem sehingga perlu dilakukan kegiatan pencegahannya.
Rohmad Ahmadi (Kepala Desa Kebonharjo) dan Mardi ( Sekretaris BPD) pada 11 Januari 2020 melakukan monitoring ke daerah titik longsor. Beberapa daerah titik longsor telah dipersiapkan dengan baik. Saluran drainase di jalan permukiman dan jalan utama sudah dibersihkan agar aliran air bisa berjalan dengan normal saat hujan turun.
Warga di Pedukuhan Jeringan memperbaiki saluran air pada daerah titik longsor, salah satunya di sekitar rumah Bapak Teguh Rt. 14. Informasi yang diperoleh sudah tidak terjadi aliran air yang tidak terkendali dari tebing diatasnya. Demikian juga di seputar rumah Bapak Suparjo yang mengalami longsor di tahun 2017 sudah dibuat teras siring dan air dari rumah di atasnya telah dialirkan dengan baik. Sekitar Candi Pringtali dan rumah Jarno Pedukuhan Pelem juga sudah dilakukan pembersihan lingkungan sehingga dipastikan air mengalir di drainase.
Terdapat beberapa wilayah yang masih perlu perhatian diantaranya rumah Bapak Sangsang Jeringan karena berada di dekat tebing tinggi dan merupakan warga difabel. Wilayah lain yang berdampingan dengan tebing tinggi dan harus mendapat perhatian berada di Ngapak Kaliduren sekitar bapak Jemingun, Tuk Sarangan Kaliduren dan Masjid Al-Bayan di Jeringan.