Perubahan lingkungan membawa situasi yang kurang menguntungkan bagi umat manusia yang tinggal di planet bumi ini. Ditandai dengan berbagai dampak yang muncul seperti kekeringan, longsor, badai dan bencana alam lainnya. Berbagai upaya penyelamatan lingkungan telah dilakukan oleh berbagai kalangan agar dapampak perubahan iklim mampu dikendalikan secara bersama sama. Kalurahan Kebonharjo akan ambil peran karena berada di kawasan perbukitan Menoreh, dimana sebagai bagian penyangga kehidupan sumber daya air.
Saat ini sedang dirancang oleh Dinas Lingkungan Hidup DIY, Balai Serayu Opak, Pemerintah Kapanewon Samigaluh, Kalurahan Kebonharjo dan warga Padukuhan Gowok ihtiar tersebut. Melalui kelompok Tani Gotro gerakan lingkungan yang memakmurkan dengan penananman pohon durian dan alpokat dilahan milik warga akan dimulai. Pertamina Geothermal Energy akan melakukan proyek dan pendampingan selama 3 tahun kedepan.
Dalam kunjungannya Ahmad Yuniarto selaku Direksi Pertamina Geothermal Energy pada Sabtu 18 September 2019 menyampaikan sangat senang bisa mengunjungi lokasi kegiatannya di perbukitan Menoreh. Beliau menyampaikan bahwa pendekatan kebudayaan (salah satunya budaya pertania mananam pohon-red) dalam pembangunan perlu digali, karena sebenarnya banyak tradisi warga merupakan aksi nyata penyelamatan lingkungan. Tranfer pengetahuan yang dilakukan warga melalui cerita tidak melalui tulisan, sehingga kita perlu belajar kembali menggali pengetahuan tersebut.
Dalam kesempatah tersebut Rohmad Ahmadi Selaku Lurah Kebonharjo memberikan kenang-kenangan berupa buku yang bejudul "Ngrekso Kebonharjo " yang mempunyai spirit yang sama dalam pendekatan pembangunan Kebonharjo melalui kebudayaan.
Dalam kunjungan tersebut disambut oleh perwakilan Pemerintah Kapanewon Samigaluh, Pemerintah Kalurahan Kebonharjo dan warga Padukuhan Gowok dengan menjalankan protokol kesehatan ketat dalam kerangka pencegahan penyebaran virus Covid 19.