Kemarau panjang mengakibatkan sejumlah daerah di desa Kebonharjo Kecamatan Samigaluh mulai mengalami kekeringan. Bahkan para petani dari beberapa dusun yang ada di wilayah sekitar juga mengalami hal yang sama.
Hal tersebut dialami petani padi dari dusun Gowok desa Kebonharjo. Disebabkan karena kemarau panjang yang sudah terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Dan menyebabkan sejumlah sejumlah sungai dan irigasi mengering sehingga menyebabkan puluhan hektar sawah gagal panen lantaran tak ada lagi pasokan air.
Selain karena kemarau panjang dan mengecilnya aliran sungai berkurang disebabkan karena di hulu diambil airnya untuk kebutuhan droping.
Seperti yang dialami oleh (Surti) ditemui diladangnya, Rabu, 18 September 2019, petani dari dusun Gowok ini hanya bisa menanam padi beberapa meter persegi atau sekitar delapan petak sawah dan mungkin besok tidak bisa memperoleh 50 karung sekali panen. Dia mengatakan dirinya mengalami terancam gagal panen akibat kemarau panjang yang tak berkesudahan. Tanaman padi yang diharapkan tidak dapat tumbuh subur, tak bisa berbuah dengan baik dan banyak yang mati.
" Semua tanaman padi saya hanya ujung-unungnya saja yang berbuah tetapi tidak bisa maksimal. Belum lagi terancam oleh predator lain seperti burung emprit dan tikus. Dan saya hanya bisa memelihara beberapa petak tanaman padi, itu saja airnya tidak cukup hanya dari sumber air yang kecil, " terangnya.
Sedangkan untuk mengantisipasi akibat gagal panen tersebut dia menanam jagung di lahan yang agak basah ditempat lain. Hal itu dilakukannya agar nanti ada sumber makanan lain selain beras.
Diunduh dari: https://www.atmago.com/post/kemarau-panjang-petani-padi-dusun-gowok-gagal-panen_91d7b0db-4509-4267-93bd-d90a4c3c90af
Ditulis oleh: